Wahai sekalian manusia..!
Di antara kamu sekalian banyak orang menjadi kafir, bahkan sudah memenuhi berbagai negeri ini, maka siapakah yang akan mengajak berdialog mereka, sarasehan dengan mereka dan siapakah yang memberi petunjuk kepada orang-orang tersebut????
Wahai para ulama!
Untuk urusan seperti ini (membela Al-Quran dan menolak orang yang menodai agama), maka bersungguh-sungguhlah kalian dan silakan kalian berfanatik. Adapun fanatik kalian untuk urusan-urusan agama yang bersifat far'iyyah dan mengarahkan manusia ke madzhab tertentu atau pendapat tertentu, maka itu adalah suatu hal yang tidak akan diterima Allah swt. dan tidak disenangi Rasulullah saw.
Apabila di antara saudara ada yang mengharuskan yang demikian itu, maka tidak lebih dari hanya karena rasa memihak, berebut pengaruh dan karena rasa dengki semata.
Seumpanya saja Imam Syafi'I, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Hajar dan Imam Ramly masih hidup (di tengah-tengah kita), sungguh, semua mereka tidak akan senang dan sama sekali mengakui perjuangan saudara dan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah kalian perbuat.
Kalian mengingkari sesuatu yang masih dikhilafi para ulama, sementara kalian melihat banyak orang yang tak terhitung jumlahnya, meninggalkan shalat yang hukumannya, menurut Imam Syafi'I, Imam Malik dan Imam Ahmad, adalah potong leher. Dan kalian tidak mengingkarinya sedikitpun. Engkau tentunya tidak menginkari telah melihat diantara banyak tetangga kalian tidak ada melaksanakan shalat, tapi kalian diam seribu bahasa dan tidak menegurnya.
Selanjutnya apakah perlunya dan gunanya engkau berselisih pada soal kecil dan urusan far'iyyah yang dalam masalah tersebut para ahli fiqih juga berselisih. Sementara pada saat yang sama kalian tidak pernah mengingkari sesuatu yang nyata-nyata diharamkan agama seperti zina, riba, minum khamar dll...
Sama sekali tidak pernah terbersit dalam benak kalian untuk terpanggil mengurusi hal-hal yang diharamkan Allah swt. kalian hanya terpanggil oleh rasa fanatisme kalian kepada Imam Syafi'I dan Imam Ibnu Hajar. Hal itu akan menyebabkan tercerai-berainya persatuan kalian, terputusnya hubungan keluarga kalian, terkalahkannya kalian oleh orang-orang yang bodoh, jatuhnya wibawa kalian di mata masyarakat umum dan harga diri kalian akan jadi bahan omongan orang-orang bodoh.
Akhirnya dengan demikian engkau menambah rusaknya orang-orang yang bodoh tadi karena ucapan-ucapan mereka. Itu semua terjadi karena daging kalian telah teracuni dan kalian telah merusak diri kalian dengan dosa-dosa besar yang kalian perbuat
0 comments:
Post a Comment