Tebuireng.org - Sejak salah satu Kiai pondok Cak Jahlun yang juga mantan Presiden wafat dan dikebumikan di pondok tersebut, pondok Cak Jahlun tidak pernah sepi dari peziarah.
Apalagi di hari Sabtu-Minggu ataupun hari libur nasional.
Perkiraan jumlah peziarah setiap hari 1000-2000 orang dan ketika hari libur mencapai 5000 orang.
Tidak hanya dikunjungi peziarah, pondok Cak Jahlun juga banyak ditempati pengemis dadakan.
Menurut pikiran Cak Jahlun hal ini ini wajar, selain berziarah para pengunjung juga bisa bersedekah.
Namun yang menjadi masalah adanya pengemis yang bagi Cak Jahlun masih muda dan layak untuk bekerja bukannya mengemis.
Suatu saat Cak Jahlun menegur salah satu pengemis muda yang ternyata bernama Bahlul.
"Eh Mas Bahlul, bukannya sampean ini masih muda kok mengemis. Tubuh masih kuat kok... Apa Nggk malu," ucap Cak Jahlun.
Dengan entengnya Bahlul pun menjawab.
"Kalau sampean iri sama saya ya sampean tinggal duduk di sebelah saya Cak, lah ini masih lowong." jawab Bahlul sambil menunjuk tempat disebelahnya yang memang kosong.
Mendengar jawaban yang tak terduga tersebut, Cak Jahlun pun berlalu dengan wajah masam sambil menggeleng-gelengkan kepala. (Abdullah/tbi.org)
0 comments:
Post a Comment